Petani Jagung Desa Brojol Ngobrol dengan Babinsa, Berharap Harga Tidak Anjlok di Iklim Elnino. Rabu, 13/09/2023 | 00:32
Sragen - Dalam bulan Agustus dan September 2023, petani jagung di Desa Brojol Seragen memulai panen besar-besaran di mana-mana. Kendati pun masing-masing daerah tidak sama puncak panennya.
Dari penuturan Serda Nur Babinsa Desa Brojol Koramil 16/Miri Kodim 0725/Sragen menjelaskan, ada sebagian petani yang sudah panen jagung, dan jagung-jagung yang telah dipanen sebagian sudah dipipil untuk kemudian dijemur agar kadar airnya berkurang.
Serda Nur mengukapkan, Desa Brojol merupakan kawasan area petani Jagung.
"Petani jagung disini merupakan komoditas strategis, dalam sebulan terakhir ini, petani jagung diwilayah binaan saya kebetulan musim panen. Semangat panen dari para petani tampak begitu menggelora dimana-mana. Salah satunya, adalah petani di Dk. Munggur RT. 16 Kecamatan Miri," ujar Serxa Nur, Selasa (12/09/2023).
Serda Nur menjelaskan, ada sebagian petani yang sudah panen jagung, dan jagung-jagung yang telah dipanen sebagian sudah dipipil untuk kemudian dijemur agar kadar airnya berkurang.
Setelah proses pengeringan selesai, bisa langsung dijual ke pasar atau tengkulak.
Meski demikian, di masa panen ini berharap harga jagung tidak anjlok karena di tahun lalu bisa menembus Rp5.500 per kilonya. Untuk kepastian harga, Babinsa tidak mengetahui pasti, tapi berdasarkan informasi dari petani lain di kisaran Rp3.500-4.000 per kilonya.
"Kita selaku petani Jagung sangat berharap harga jagung bisa pulih kembali seperti Tahun lalu, kalau bisa naik dari harga 5.500; petani pasti untuk. Tetapi, kalau tidak jangan sampai turunlah agar petani tetap bisa bertahan hidup dimasa musim kemarau (Elnino) yang katanya bisa sampai awal Tahun 2024," ujar Pardi, salaku petani jagung. (Agus)