Banjir Maut di Afrika Selatan Tewaskan 395 Orang, 55 Orang Dinyatakan hilang. Jumat, 15/04/2022 | 22:50
Foto: Banjir di Afrika Selatan (Reuters)
KwaZulu-Natal - Akibat banjir bandang yang melanda Pesisir Timur Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, tewaskan 395 jiwa dan 55 orang dinyatakan hilang.
Hal ini disampaikan kepala daerah kementerian penanggulangan bencana Sipho Hlomuka dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Jumat (15/4/2022).
"Akibat banjir maut di Afrika Selatan kini mencapai 395 orang, hilang 55orang dan berdampak pada setidaknya 41 ribu orang," jelas Sipho Hlomuka.
Menurut Sipho, polisi, tentara, dan relawan penyelamat memperluas pencarian terhadap para korban yang masih hilang.
"Banjir ini belum terperdiksi, dan banjir maut ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan pukulan berat di Afrika Selatan meninggalkan jejak kehancuran, dan sudah 395 orang tewas hingga saat ini," pungkas Sipho Jumat (15/4/2022).
Dari data pemerintah Afrika Selatan melaporkan jumlah resmi korban yang masih hilang di provinsi KwaZulu-Natal mencapai 55 orang.
Direktur organisasi yang dikelola sukarelawan Penyelamatan Afrika Selatan, Travis Trower mengatakan timnya hanya menemukan mayat setelah menindaklanjuti 85 panggilan pada hari Kamis (14/4) kemarin.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, insiden banjir di Afrika Selatan merupakan bencana yang sangat besar dan belum terdeteksi sebelumnya.
Saat berkunjung melihat kondisi bencana, Cyril Ramaphosa kepada jemaat gereja Tabernakel El-Shaddai di kota timur Ermelo untuk selalu berdoa Kepada Tuhan agar Kuasa Allah melindungi orang-orang kita di KwaZulu-Natal untuk mendapat kesembuhan
Dilaporkan, ada 248 sekolah telah rusak, serta beberapa pabrik air minum mengalami kerusakan berat sehingga menyebabkan kekurangan ketersediaan air bersih. Untuk diketahui, wilayah pesisir di provinsi tersebut merupakan tujuan liburan paling populer di Afrika Selatan menjelang liburan Paskah.
Para pejabat mengatakan, banjir badang tersebut adalah bencana alam terburuk di Afrika Selatan dalam 30 tahun terakhir. (Zai).