Puan Maharani Sebutkan Sosok Calon Presiden 2024 Kamis, 28/04/2022 | 19:20
Ketua DPR RI Puan Maharani
Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani singungg soal calon pemimpim di pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, jangan hanya populer di media sosial (medsos) dan hanya ganteng saja namun tidak bisa bekerja,
Hal ini disampaikan saat sempat berbicara terkait pemimpin yang paling tepat untuk dipilih. Dia meminta para kadernya tidak memilih pemimpin karena sering muncul di media sosial tapi tidak bisa bekerja.
Pernyataan itu disampaikan Puan Maharani saat kunjungan ke DPC Wonogiri pada Selasa (26/04/2022). Menurut Puan, sosok pemimpin untuk menggatikan Presedein Jokowi yang akan datang yang cinta Indonesia dan mau bergotong-royong.
"Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama," kata Puan di depan kader PDIP seperti dikutip detikcom, Kamis (28/4/2022)
Puan lantas membeberkan alasannya terkait kriteria pemimpin tersebut. Dia menyinggung banyak orang yang suka memilih pemimpin asalkan ganteng, bukan perempuan, hingga sering muncul di media sosial meski tidak bisa kerja.
"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka 'yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, yo wes dia saja walau nggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di socmed, di TV itu nyenengin', tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," ucapnya.
"Mau atau nggak pemimpin kayak gitu?" tanya Puan.
"Nggak," jawab para kader PDIP.
Puan kemudian mengingatkan agar kadernya, khususnya di Wonogiri, memilih pemimpin yang mau membantu rakyat hingga memperjuangkan kebutuhan masyarakat Wonogiri. Dia meminta agar jangan asal memilih pemimpin yang hanya suka cari panggung.
"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung socmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" ujar Puan.
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut mungkin Puan menyindir Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
"Pastinya saya kurang paham, mungkin mengacu pada Presiden Ukraina," kata Bambang Pacul saat dihubungi, Kamis (28/4/2022).
Bambang Pacul kemudian menjelaskan terkait kriteria pemimpin yang dimaksud Puan. Dia berpendapat pemimpin Indonesia memang tidak bisa dipilih sembarangan.
"Kalau subjektif saya, memilih pemimpin, apalagi sekelas Republik Indonesia, dengan penduduk hampir 300 juta, bersuku-suku, tinggal di untaian pulau yang berbeda, lebih dari 17 ribu pulau, dengan budaya yang berbeda, ya tidak sembarangan kelasnya," ucap Bambang Pacul.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, Rabu (01/09)Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Stefanie Loos/AFP/Getty Images)
Lebih lanjut, Bambang Pacul menyebut calon pemimpin Indonesia nantinya juga harus dicek rekam jejaknya. Dengan demikian, kata dia, bisa jelas karakter, kapasitas, hingga kompetensi pemimpin tersebut.
"Mesti dicek bener track record-nya, jejak rekamnya, karena dari jejak rekam akan muncul 3K (karakter, kompetensi, dan kapasitas)," ujar dia.
Ketua Komisi III DPR ini lantas mengibaratkan pemimpin Indonesia seperti mobil. Dia menyebut Indonesia butuh mobil dengan cc besar, bukan mobil yang macet ketika lewat jalan lumpur.
"Kapasitas itu ibarat mobil cc, kita butuh mobil dengan cc besar, semacam Jeep 3.500 cc lebihlah. Jangan Suzuki Carry, jalanan berlumpur langsung macet!" tutur Bambang Pacul. (Mca)