Paris - Dampak konflik Rusia-Ukraina bagi dunia bisa semakin memburuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan telah terjadinya krisis gandum secara global.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, juga menyerukan Rusia untuk dikeluarkan dari Food and Agriculture Organization (FAO).
"Tidak ada diskusi untuk memperpanjang keanggotaan Rusia di FAO," tegas Zelensky saat berbicara lewat tautan video kepada para delegasi dalam pertemuan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris, Prancis, dilansir republika.co.id, Jumat (10/6/2022).
Zelensky kembali mengingatkan, misi FAO yang aktif di 130 negara adalah mencapai ketahanan pangan untuk semua.
"Apa yang harus dilakukan Rusia (di FAO) jika mereka menyebabkan kelaparan setidaknya 400 juta atau berpotensi lebih dari 1 miliar orang?" kesalnya.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, dampak konflik Rusia-Ukraina bagi dunia bisa semakin memburuk. Sekitar 1,6 miliar orang di berbagai negara bakal menanggung imbas perang antara dua negara bekas Uni Soviet tersebut.
"Dampak perang terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan bersifat sistemik, serta semakin cepat," ucap Guterres saat mempresentasikan laporan kedua tentang dampak konflik Rusia-Ukraina, Rabu (8/6/2022) lalu.
Guterres mengkhawatirkan krisis yang bisa muncul sebagai konsekuensi perang Rusia-Ukraina. "Bagi orang-orang di seluruh dunia, perang mengancam untuk melepaskan gelombang kelaparan dan kemelaratan yang belum pernah terjadi sebelumnya, meninggalkan kekacauan sosial serta ekonomi di belakangnya," sebutnya.
Dari data PBB, jumlah orang dengan rawan pangan bisa meningkat sebanyak 47 juta jiwa tahun ini akibat konflik Rusia-Ukraina. Dengan begitu, total diperkirakan menembus 323 juta jiwa pada akhir tahun.
PBB pun mengungkapkan, lebih 58 juta orang di Afrika mungkin jatuh ke dalam kemiskinan tahun ini. Diprediksi kemiskinan ekstrem di Timur Tengah dan Afrika Utara bisa bertambah 2,8 juta orang tahun ini. Sementara di Asia Selatan, 500 juta orang berisiko.
Menurut PBB, mereka mewakili 53 persen perdagangan global minyak bunga matahari dan biji-bijian, serta 27 persen gandum. Di Afrika, 25 negara mengimpor lebih dari sepertiga gandum mereka dari Ukraina dan Rusia.
Ukraina dan Rusia merupakan pemain besar dalam produksi pangan dunia, dan juga menguasai ekspor pupuk yang terbuat dari nitrogen dan fosfor, serta kalium 28 persen.
Akibat dari konflik Rusia - Ukraina, juga telah menghambat Ukraina melakukan pengiriman pasokan ke luar negeri dan sanksi Barat telah mencegat Rusia mengekspor komoditas-komoditasnya.(Nia)