Luar Biasa, Pemkab Pelalawan Sukses Berkolaborasi Libatkan Kemitraan Mendapatkan Apresiasi Positif Sabtu, 18/06/2022 | 20:21
Foto bersama usai penutupan acara pelatihan, di ruang meeting Fox Hotel Jl Riau Pekanbaru, Sabtu (18/6/2022).
Pekanbaru - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gelar Pelatihan Tahap II. Rangkaian kegiatan pelatihan pencegahan secara dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berjalan sukses dan mendapatkan apresiasi dari seluruh peserta yang hadir.
Setelah memasuki hari ke-3 masa Training Of Trainer (ToT) Fire Risk System dan Pengenalan Progam. Sistem Informasi Indeks Kerentanan (Sidik) yang di selenggarakan oleh CCROM Center For Climate Risk and Opportunity Management (CCROM) Institut Pertanian Bandung (IPB) dan UNEP pada sesi terakhir, peserta merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan ini.
Pasalnya secara umum mereka selama ini hanya punya bekal ilmu untuk cara penanggulan kebakaran saja.
Mewakili peserta yakni Polres Pelalawan melalui Kepala Unit Samapta Polsek Kuala Kampar Hasoloan Samosir mengatakan, "jika sebelumnya kami bertarung melawan api dan penanggulangan saja kini kami memiliki pengetahuan lebih banyak. Bagaimana membaca situasi di daerah seperti tatanan budaya masyarakat setempat, tingkat ekonomi dan pendidikan yang ternyata semuanya itu bisa dipadukan untuk mencegah kebakaran," jelasnya, Sabtu (18/6/2022).
Lanjutnya, sehingga banyak cara yang bisa dipersiapkan dan dibentuk sebagai langkah-langkah pencegahan dini terhadap daerah yang rawan kebakaran.
"Kami berterima kasih kepada penyelenggara, semoga ini dapat kami terapkan dilapangan. Sebab ini adalah terobosan yang sangat bagus," puji dia.
Sementara, seroang perwakilan peserta dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Adri Fuad selaku Koodinator Fire and Aviation menambahkan," secara umum FRS dapat mengidentifikasi area yang rawan kebakaran, seperti didesa yang lahannya jauh dari pengontrolan petugas. Kemudian SIDIK membaca index data komulatif sosial ekonomi dan mental masyarakat di daerah yang menjadi pengawasan rawan Karhutla.
Syamsu Dwi Jadmiko seorang pemateri CCROM menyampaikan harapannya, "semoga dengan ini Karhutla dipelalawan tidak akan pernah terjadi lagi, untuk itu semua perlu saling bersinergi," ucapnya.
Kini akses perkiraan titik api bisa dikunjungi pada www.kebakaranhutan.or.id.
"Melalui situs tersebut kerentanan Karhutla diketahui hingga beberapa bulan kedepannya," lanjutnya, jadi semua pihak bisa melihat langsung dan saling menjaga bahkan bisa mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan pencegahan Karhutla khususnya pada 12 kecamatan di daerah Kabupaten Pelalawan.
Diakhir acara dilakukan foto bersama, dan saling berpamitan meninggalkan ruang rapat. *