ICS Jadi Terobosan Efektif dan Efisien Ciptakan Satu Komando Terorganisir Atasi Karhutla di Pelalawan Selasa, 21/06/2022 | 23:01
Foto Bersama Instruktur dari Afrika Selatan Mr Gerhard Van Nieker di akhir acara pelatihan hari ke-2 di hotel Batiqa Jalan Sudirman Pekanbaru, Selasa (21/6/2022)
Pekanbaru - Sistem komando operasi pemadaman secara international disebut insident command system (ICS) Klaster Pelalawan merupakan sistem yang efektif dan efisien.
Kegiatan pelatihan ICS ini mengangkat Tema 'Satu Komando Penangan Kebakaran Hutan dan Lahan,' hadirkan instruktur dari Afrika Selatan Mr Gerhard Van Nieker.
Erly Sukrismanto sebagai National Fire Expert Kemitraan, mengatakan sistem ini berlaku untuk menangani semua kejadian baik bencana alam termasuk didalamnya kebarakan hutan dan lahan (Karhutla).
"Jadi ini fokusnya bagaimana mengatur operasi pemadaman terkait sistem komandonya seperti apa?, struktur organisasinya seperti apa? dan masing-masing tugasnya seperti apa?," kata Erly.
Karena menurutnya selama ini belum sistematis dan komando juga masih belum terbentuk. Oleh karena itu perlu ada secara sistematik lewat media.
Erly Sukrismanto sebagai National Fire Expert Kemitraan saat diwawancarai awak media zoinnews.com, Selasa (21/6/2022)
"Ini penting diikuti karena suatu saat, misalnya ada operasi, dimana kita memerlukan bantuan dari luar negeri misalnya, atau bantauan dari tempat lain. Disini menggunakan bahasa yang sama dalam arti dan istilah-istilahnya juga sama," ujar Erly.
Lebih lanjut dijelaskan Erly, ada istilah-istilah yang memang berlaku dunia, seperti bagian-bagian dari organisasinya itu.
"Ada seksi operasi, ada seksi logistik, ada seksi keuangan, seksi perencanaan itu otomatis sama bentuknya. Jadi mau operasi di Australi, mau operasi di Malaysia dan dimanapun sama," jelasnya.
Terus juga istilah-istilah kebakaran karena sudah dipadukan secara international sehingga otomatis akan sama.
Menurutnya Kabupaten Pelalawan termasuk yang terawal memulai sistem seperti ini.
"Sepengetahuan saya, yang melibatkan saya di Indonesia baru di dua wilayah yakni Kabupaten Ogan Kemilir Hilir Sumatra Selatan dan Kabupaten Pelalawan ini, pungkasnya.
Erly juga menyampaikan harapannya untuk Kabupaten Pelalawan agar bisa menjadi contoh keberhasilan menggunakan sistem seperti ini dan berkembang menjangkau semua wilayah di Indonesia.
Polres Pelalawan melalui Kasubag Ops Syahrul dikesempatan itu menyampaikan, "pelatihan ini memperkenalkan sistem misalnya pada waktu ada operasi pemadaman kebakaran jadi penanganan lebih efektif dan efisien yang otomatis sudah lebih terstruktur komandonya, dimana posisi orang-orang itu menjadi jelas, jelasnya.
Polres Pelalawan melalui Kasubag Ops Syahrul saat memberikan tanggapan kepada zoinnews.com, Selasa (21/6/2022)
Lanjutnya, Ini merupakan hal baru yang harus kita ketahui, karena disini pada hekakatnya kegiatan penanggulangan bencana khususnya karhutla ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
"Artinya ketika ada ditemukan lahan yang terbakar maka komandonya adalah satu, sehingga pelaksanaan tugas dilapangan dapat berjalan secara maksimal, kira-kira gambaran secara besar nya seperti itu," tegas Kasubag Ops Polres Pelalawan.
Mungkin selama ini secara praktek sudah dilakukan baik oleh BPBD dari Pemadam Kebakaran, Tni-Polri, Manggala Afni, maupun masyarakat peduli api. Itu sudah dilakukan namun kalau kita lihat masing-masing stake holder disni bergerak tanpa terorganisir.
"Jadi intinya kegiatan ini membentuk dan melebur berbagai stake holder yang tadi menjadi satu sehingga menjadi satu komando lebih efektif dan efisien," jelas Syahrul.
Kemudian menutup perkataan Syahrul mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus, sekalipun penerapannya tidak semudah membalik tangan, butuh waktu dan proses karena ini baru tingkat dasar. "Nanti kemungkinan besar akan dilanjutkan dihari-hari berikutnya untuk mencapai tujuan menciptakan manajemen seperti itu, tutupnya. (Ben)