BEM STIE-Riau dan Aliansi BEM Se- Riau Turun Aksi Bersama Tuntut Pj Gubri Tuntaskan Masalah di Riau Jumat, 12/07/2024 | 21:15
Aksi BEM STIE-Riau bersama aliansi BEM Se- Riau di kantor Gubernur Provinsi Riau, terkait permasalahan Agraria, Infrastruktur, dan Pendidikan yang tidak merata, pada hari Jumat (12/7/2024).
Pekanbaru - BEM STIE-Riau turun aksi bersama dengan aliansi BEM Se- Riau di kantor Gubernur Provinsi Riau, terkait permasalahan Agraria, Infrastruktur, dan Pendidikan yang tidak merata, pada hari Jumat (12/7/2024).
Aliansi BEM Se Riau ini turun melakukan aksi karena permasalahan Agraria di Provinsi Riau tak pernah kunjung selesai, banyak nya konflik-konflik yang terjadi di daerah antara lain izin HGU yang bermasalah, konflik antara perusahaan dan masyarakat yang tak pernah kunjung selesai dari tahun ke tahun.
Menurut Aliansi BEM Se Riau, Provinsi Riau dinobatkan menjadi daerah no 1 jalan terburuk paling panjang di indonesia. Jika di lihat fakta sebenarnya, Provinsi Riau adalah daerah yang kaya memiliki atas bawah minyak, dan Sumber daya alamnya yang serba di miliki, seharusnya Riau hari ini tidak menjadi daerah yang memiliki jalan terburuk terpanjang di indonesia.
Banyaknya hari ini masyarakat di Provinsi Riau yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. "Kemana hari ini pemerintah Provinsi Riau melihat tiga permasalahan besar di Provinsi Riau ini padahal Riau memiliki kekayaan atas bawah minyak," terang Ikhsan.
Melihat permasalahan ini, Presma STIE-Riau sekaligus Korda BEM SI Riau mempertanyakan kinerja dari PJ Gubernur Riau SF Haryanto yang juga seorang ASN. "Kami melihat PJ Gubernur Riau tidak hadir menemui masa aksi di kantor Gubernur Riau dan diwakili Asisten 1, saya menduga bahwa Pj Gubernur hari ini sedang melakukan manuver politik karena kita melihat isu bahwa beliau sedang di usung partai PKS, maka dugaan saya kuat bahwa Pj Gubernur Riau sedang konsolidasi ke partai-partai untuk bisa mendapatkan tiket maju di kontestasi Pilkada di Provinsi Riau untuk menjadi Gubernur Riau," ketus Ikhsan.
"Sangat di sayangkan jika beliau melakukan itu karena beliau adalah ASN, yang seharusnya tidak bersentuhan dengan politik. Beliau seharusnya fokus untuk mengurusi permasalahan yang ada di Riau dan bukan menaikkan elektabilitas beliau untuk ikut-ikutan di Pilkada serentak 27 November 2024," tutup Ikhsan.