Visa Ikuti Langkah Mastercard Lakukan Kebijakan Dunia, Ini Ceritanya! Minggu, 06/03/2022 | 15:19
Visa dan Mastercard
Jakarta - Invansi Rusia ke Ukraina terjadi hampir 2 pekan sejak 24 Februari 2022, akibatnya menimbulkan banyak konflik yang tak biasa. Beberapa perusahaan internasional di Rusia telah mengambil langkah serius guna memberikan sanksi global, Minggu (6/3/2022).
Salah satunya Mastercard, meski telah beroperasi di Rusia selama lebih dari 25 tahun, mengatakan bahwa kartu yang dikeluarkan oleh bank Rusia tidak lagi didukung oleh jaringan Mastercard.
"Rekan kami, pelanggan kami, dan mitra kami telah terpengaruh dengan cara yang tidak dapat kami bayangkan, keputusan ini mengalir dari tindakan kami baru-baru ini untuk memblokir beberapa lembaga keuangan dari jaringan pembayaran Mastercard, seperti yang dipersyaratkan oleh regulator secara global," pernyataan Mastercard pada, Sabtu (5/3/2022).
Perusahaan prinsipal pembayaran yang memiliki hampir 200 karyawan di Rusia juga menyampaikan bahwa kartu Mastercard apa pun yang dikeluarkan di luar negeri tidak akan berfungsi di merchant ataupun ATM Rusia.
Ikuti langkah Mastercard, akhirnya Visa mengumumkan pihaknya berencana untuk bekerja dengan klien dan mitranya di Rusia untuk memberhentikan semua transaksi dan operasi Visa di negara itu.
"Semua transaksi yang dilakukan dengan kartu Visa keluaran Rusia tidak akan berfungsi di luar negeri dan kartu Visa apa pun yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan di luar Rusia tidak akan lagi berfungsi di dalam Federasi Rusia," ujar Visa dalam pernyataan resmi.
CEO Visa Al Kelly mengaku perusahaannya terpaksa bertindak untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, sebuah peristiwa yang tidak dapat diterima oleh pihak Visa maupun dunia.
"Kami menyesali dampaknya terhadap rekan-rekan kami yang berharga, pada klien, mitra, pedagang, dan pemegang kartu yang kami layani di Rusia. Perang ini dan ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian dan stabilitas menuntut kami untuk merespons sejalan dengan nilai-nilai kami," kata Kelly.
Perusahaan kartu kredit asal AS itu tidak menyebut lembaga apa saja yang dibatasi tetapi mereka mengatakan akan terus bekerja dengan regulator dalam upaya tersebut, dilansir dari Financial Times, Selasa (1/3/2021).
Mastercard berjanji akan menyumbangkan US$2 juta atau setara Rp28,77 miliar (asumsi kurs Rp14.387 per dolar AS) untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.
Direktur Utama Mastercard Michael Miebach mengatakan perusahaan mereka saat ini berada dalam dalam kondisi waspada tinggi terhadap serangan dunia maya yang muncul saat konflik antara Rusia dan Ukraina. (Ben).