Pekanbaru - Dua Minggu tak bekerja, seorang mengaku bernama Heru sebagai pengawas lapangan melakukan pemungutan bongkar muat diduga ilegal, Minggu (11/9/2022).
Pria bertubuh gemuk dan berambut ikal ini mengaku jika dirinya adalah orang suruhan perusahaan PT BBS untuk melakukan pemungutan dari supir truk pengangkut batubara di PLTU Tenayan Raya.
"Itu anggota kami yang bekerja, nanti coba aku telfon tarigan gimana apanya," ucap Heru.
Lanjutnya, ketika awak media menanyakan apa dasar pihaknya melakukan buka terpal.
"Kalau soal itu saya gak tau bang, saya disini cuma apa ya bang," ujarnya.
Kemudian pihak SPTI yang mendengar keterangan itu mengatakan.
"Disini kami yang kerja, jangan cari masalah," sebut Budi Klene sosok Satgas Provost dari SPTI.
Heru juga membenarkan jika pekerjaan itu dikerjakan oleh anggota SPTI, dan mengatakan akan menghubungi Tarigan dulu.
Berdasarkan pantauan awak media, saudara Heru tampak mengajak supir-supir berbicara di salah satu kios jualan.
Puluhan truk angkutan batubara terparkir tak kunjung melakukan kegiatan.
Sore hari muncul gejolak dari para supir hingga memaksa untuk masuk dan dihalangi oleh saudara Heru.
Beberapa supir sempat terlihat cekcok dengan saudara Heru.
"Kami mau bongkar sekarang, kenapa gak dibolehkan, kami dimarah atasan. Kalau mau bayar kami bayar," ucap seorang supir.
Dikesempatan yang sama sadar akan awak media meliput, Heru tampak gugup.
"Siapa yang larang masuk," tanya awak media.
Kemudian Heru dan komplotan tampak menepi dari tengah jalan, sehingga para supir segera menginjak gas dan melewati beberapa antrian mobil yang menolak untuk melakukan bongkar muat. (Ben)