Penyakit Kutil Sapi Atawa Merambah Riau, Ini Solusinya! Senin, 07/03/2022 | 11:12
Gubri (kanan), Berkunjung Ke Salah Satu Peternakan Sapi
Pekanbaru - Keberadaan penyakit umpy skin disease (LSD) atau Penyakit kutil sapi atawa ditemukan di Riau. Penyakit serupa sebelumnya juga ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Menyikapi hal tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) berjanji segera mengerahkan sumberdaya untuk menangani penyakit kutil sapi ini, Senin (7/3/2022).
"Untuk penanganan LSD di Riau, kami akan kerahkan dokter hewan dan paramedik staf Kementan di Riau untuk membantu melakukan vaksinasi," imbuh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah.
Nasrullah mengatakan Kementan telah melaksanakan berbagai upaya pencegahan masuknya penyakit LSD ini ke Indonesia sejak 2019. Ia juga meminta kepada semua peternak dan juga dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan, baik di kabupaten maupun provinsi, agar melakukan pembatasan lalu lintas ternak untuk pencegahan penyebarluasan penyakit ini.
Untuk diketahui sebelumnya, Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin mengaku telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kewaspadaan penyakit LSD kepada para pemangku kepentingan di seluruh Indonesia.
"Kami gencarkan juga sosialisasi tentang LSD melalui berbagai media serta webinar berseri tentang kesiapsiagaan terhadap LSD pada 2021," terang dia.
Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, menurut Nuryani, membuat petugas di lapang dapat mendeteksi secara cepat kejadian LSD, melaporkan, dan menanganinya.
"Sistem kami telah berhasil mendeteksi dengan cepat, didukung dengan sistem pelaporan real-time iSIKHNAS dan kemampuan laboratorium kesehatan hewan yang baik, sehingga penyakit dapat dikonfirmasi dengan segera," lanjut Nuryani.
Lebih dalam, Nuryani menegaskan pihaknya akan gerak cepat melakukan berbagai langkah pengamanan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari LSD ini.
"Kami telah siapkan sumberdaya yang cukup untuk penanganan LSD ini," pungkasnya.
Penanganan LSD perlu mendapat keseriusan dan tidak mudah karena selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus, LSD dapat juga ditularkan melalui perantara mekanik, seperti gigitan serangga.
Untuk diketahui, LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Nuryani menghimbau masyarakat jangan panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah. (Ben).