Dinilai Lamban Realisasi Bagi Korban Gempa, Masyarakat Demo di Kantor Bupati.
Selasa, 13-06-2023 - 23:30:41 WIB
|
Demo didepan Kantor Bupati Pasaman Barat, Senen (11/6/2023). (Foto: Anton) |
Pasaman - Ratusan masyarakat Kec Talamau Kajai Talu dan Kec Pasaman Pinaga Padang 7 Suka Menanti dan Lubuk Landua demo di kantor Bupati Pasaman Barat, Selasa (12/62023).
Mereka mendesak Pemerintah segera Merealisasikan dana bantuan rumah rusak berat yang sudah di transfer oleh BNPB beberapa bulan lalu sampai kini belum tersalurkan.
Para demonstran membawa sejumlah spanduk berisikan tuntutan.Massa menyampaikan aspirasinya dengan damai
Demonstran ini dikawal puluhan personil Polres Pasaman Barat,TNI Dan Satpol PP.
Selama berorasi, para korban gempa mendesak pencairan dana rusak berat, sedang dan ringan.
Massa juga memita data ulang korban gempa yang belum terdata.
Salah seorang korban gempa Yusmanidar menilai pencairan dana bagi korban gwmpa di di Pasaman sangat lamban.
Masaa juga menilai penyaluran bantuan banyak yang tidak tepat sasaran, "Banyak korban gempa pasaman yang masih tinggal dihutan, dan ditempat tempat yang tidak layak huni," ujar Yanto.
Usai menyampaikan orasi, para demonstran merasa kecewa karena tidak bertemu Bupati Pasaman Barat.
Saat dikonfimasi kepada Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Zulkenedi Said S.Sos,SH, M.Si, MM
mengatakan, saat gempa terjadi di Pasbar dan Pasaman pada tgl 26 februari 2022 lalu, atas dasar usulan dan permintaan dari pemerintah Kabupaten Pasaman, yang suratnya langsung di tandatangani oleh Bupati Pasaman Barat, M suardi saat itu.
" Kesepakatan saat itu, kerusakan berat akibat gempa ditanggung oleh pemerintah pusat melalui BNPB, rusak sedang ditanggung oleh Propinsi dan rusak ringan di tanggung Pemerintah Kabupaten," jelas Zulkenedi.
Zulkenedi menyebutkan, pada saat itu, disepakatilah posko anggaran dari dana APBD Perubahan 20 juta per satu unit rumah rusak sedang sebanyak 1171 unit. (Anton)
Komentar Anda :