Ngeri, Ada Kelompok Tentara Bayaran yang Haus Darah
Senin, 03-07-2023 - 07:34:20 WIB
Wagner Group (Foto: REUTERS/Stringer).
Baca juga:
   
 

Jakarta - Kelompok  Wagner Group (secara resmi disebut PMC Wagner) merupakan tentara bayaran yang berdiri pertama kali berdiri pada Tahun 2014 lalu.

Wagner Group awalnya adalah tentara bayaran pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi ujung tombak pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Dilansir dari BBC, Selasa (27/6/2023) Wagner Group, sempat melakukan pemberontakan bersenjata dan berseteru dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wagner Group ini dibiyai seorang pengusaha kaya Rusia yang bernama Yevgeny Prigozhin. Awalnya kelompok ini disebut-sebut sebagai organisasi rahasia yang sebagian besar beroperasi di wilayah Afrika dan Timur Tengah.

Kala itu personil Wagner diperkirakan ada sekitar 5.000 pejuang yang kebanyakan merupakan mantan anggota resimen elit dan pasukan khusus Rusia.

Berdasarkan laporan dari BBC, dijelaskan bila kelompok tentara bayaran yang satu ini sudah aktif menjalankan misi di Suriah sejak 2015 lalu.

Sejak itu, Grup Wagner telah berkembang pesat, Organisasi itu mulai merekrut dalam jumlah besar. Pada Tahun 2022, terdaftar sebagai perusahaan tentara bayaran yang membuka markas baru di St Petersburg.

Sumber pendanaan utama Wagner Group berasal dari misi-misi menjaga ladang-ladang minyak seperti di Suriah.

Dikabarkan, mereka juga sempat aktif di Libya dalam mendukung pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar, menjaga tambang intan di Republik Afrika Tengah (CAR), dan diperkirakan ikut menjaga tambang emas di Sudan.

Wagner Group ini juga banyak digunakan oleh Pemerintah Mali di Afrika Barat untuk untuk menjaga tambang emas miliknya.

Pemberontakan tentara bayaran Wagner Group di Rusia berakhir setelah kesepakatan damai dengan pemerintah. Sebelumnya mereka sempat melakukan pemberontakan bersenjata dan berseteru dengan Presiden Vladimir Putin. Kini mereka telah menarik diri dari Moskow.


Dilansir Middle East Eye, Rabu (28/6/2023), sebelum ada perang, tentara Wagner dibayar US$ 3.000-5.000 atau Rp 45 juta-75 juta sebulan. Setelah perang pecah di Ukraina, gaji mereka meningkat jadi US$ 10.000 atau Rp 151 juta.

Kelompok ini menawarkan upah tersebut kepada para pejuang asing dari Turki, Serbia, Ceko, Polandia, Hongaria, Jerman, Kanada, Moldova, dan Amerika Latin. Para prajurit asing ini bahkan disebut ditawarkan upah yang lebih tinggi dari gaji biasanya.

Wagner juga diyakini sering menghubungi kelompok kriminal lokal di Amerika Latin dan negara-negara Eropa seperti Ceko, Moldova, dan Hongaria untuk direkrut. Wagner disebut ingin memiliki pasukan yang haus darah dan tak segan membunuh demi uang.

"Mereka biasanya akan merekrut orang-orang dengan pengalaman militer yang solid, namun invasi telah mengubah Wagner. Sekarang mereka mencoba menjangkau individu-individu yang tidak akan ragu untuk membunuh orang dan membutuhkan uang tunai," kata sumber anonim kepada Middle East Eye.

Menurut sumber, informasi perekrutan ini sendiri sudah mulai disebarkan lewat oligarki Rusia yang tinggal di Eropa dan perantara-perantara mereka yang memiliki hubungan dengan kelompok kriminal setempat. Para perantara digambarkan sebagai orang-orang yang akrab dengan pro-Rusia lokal, mantan tentara, dan organisasi kriminal. (Dig)




 
Berita Lainnya :
  • Danramil Karangmalang dan Warga Dukuh Jaten Guyub Bangun Talud Jalan Kampung
  • Demi Bertemu Asri Ludin Tambunan dan M Boby Afif Nasution Rombongan Ibu-Ibu Rela Turuni Bukit
  • Lampu Solar Cell Marinir Habema Terangi Sokamu
  • Pengungkapan Kasus Narkoba di Polres Batubara Tahun Ini Alami Peningkatan
  • Kasad: Batalyon Penyangga Daerah Rawan Dukung Keamanan dan Percepatan Pembangunan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Danramil Karangmalang dan Warga Dukuh Jaten Guyub Bangun Talud Jalan Kampung
    02 Demi Bertemu Asri Ludin Tambunan dan M Boby Afif Nasution Rombongan Ibu-Ibu Rela Turuni Bukit
    03 Lampu Solar Cell Marinir Habema Terangi Sokamu
    04 Pengungkapan Kasus Narkoba di Polres Batubara Tahun Ini Alami Peningkatan
    05 Kasad: Batalyon Penyangga Daerah Rawan Dukung Keamanan dan Percepatan Pembangunan
    06 Kerja Nyata untuk Masyarakat, Edi-Hasan Tepat Pimpin Sumut 2024-2029
    07 Polsek Tempuling Bersama Panwascam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Netralitas Pilkada 2024
    08 Buka IMX 2024 Bersama Menteri Perindustrian, Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Modifikator Indonesia
    09 Dandim Boyolali Pimpin Doa Bersama dalam Rangka HUT Ke-79 TNI
    10 Orasi di FK USK, Pj Gubernur Safrizal: 25% Anak-anak Indonesia Bercita-Cita Jadi Dokter
    11 Satgas Yonif 642/Kps Bersama Dinas Kesehatan dan Masyarakat Laksanakan Senam Bersama
    12 Peduli, Pj. Walikota Tebing Tinggi Kunjungi Anak Putus Sekolah di Kelurahan Karya Jaya
    13 Tidak Ada Ampun Bagi ASN Pelanggar Pemilu di Pasaman, Gakumdu Terapkan Wilayah 'Zero Tolerensi'
    14 Sertu Heriyanto Bantu Masyarakat Pasang Paving Blok Jalan di DusunTegalombo
    15 Ingin Masyakarat Nilai Kualitas Pemimpinnya, Tim Danny-Azhar Soroti Jadwal Debat Dibatasi
    16 Kemendagri Minta Pemda Betul-Betul Pahami Perkembangan Inflasi
    17 Front komunitas Indonesia Satu Madina Nilai Bawaslu Chaotic
    18 Meminimalisir Imbas Bencana, Pj Gubenur Aceh Bentuk Kencana di Setiap Kecamatan
    19 Satgas Yonif 323 Berbagi Kasih di HUT TNI Ke-79 di Kampung Aminggaru
    20 Lautan Manusia Hadiri Kampanye AYO di Kasang Limau Sundai
    21 Gawat Dugaan Pungli! Peserta Didik SMAN 1 Tumijajar Bayar Uang Komite Rp.3.750.000.
    22 Gara-gara Besi Tua Warga Sibanggor Julu Masuk Penjara
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © zoinnews.com