H Benny Utama Dilahirkan Menjadi Petarung Untuk Memperjuangkan Hak Rakyat.
Jumat, 06-10-2023 - 21:10:32 WIB
H BENNY UTAMA
Baca juga:
Pasaman - Pemerhati politik Pasaman menyampaikan H. Benny Utama Bupati Pasaman 2 Periode 'plus' ini adalah "Petarung Politik".
Predikat yang patut disematkan pada H. Benny Utama Darah Petarung Politik benar-benar ada pada dirinya. Sedikitnya sudah 7 ivent Pilkada dan Pileg yang diarungi, dan jika tahun depan kembali ikut, berarti sudah kali yang ke delapan Bupati segudang prestasi ini ikut bertarung.
Tak percaya? Mari kita buka data. Tahun 2000-2005 silam, untuk pertama kali Benny Utama masuk ke kancah politik. Diusianya yang masih 38 tahun kala itu, Beliau pulang dari perantauan maju menjadi Cawabup Pasaman, berpasangan dengan Baharudin R.
Pilkada tak langsung tahun 2000, yang diikuti 7 pasangan calon, berhasil dimenangkannya dengan mulus.
Masih di periode itu, jelang tahun 2004, Benny dilantik menjadi Bupati Pasaman menggantikan Baharudin R yang mengundurkan diri karena hendak maju menjadi Calon Bupati di kabupaten pemekaran Pasaman Barat. Setahun setelahnya Benny Utama pun maju sebagai Cabup dengan status incumbent.
Ketika itu Benny berpasangan dengan Letkol. Buyung Nurlan. Namun nasib kurang beruntung. Benny kalah bertarung, dan Yusuf Lubis berhasil memenangkan pilkada langsung pertama kali, pasca reformasi bergulir di Indonesia.
Kalah dalam pilkada tak membuat Benny patah arang. Empat tahun kemudian, di Pemilu legislatif 2009, Benny Utama kembali turun gunung. Sebagai Ketua DPD Golkar Pasaman, Benny maju menjadi Caleg DPRD Pasaman dan berhasil meraih suara terbanyak.
Malah, Benny mencatatkan sejarah sebagai orang pertama yang mampu meraih suara melebih Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) dan mampu menggendong satu Caleg di bawahnya untuk duduk menjadi Aleg DPRD Pasaman.
Sebagai ketua DPD Golkar dan peraih suara terbanyak Benny kemudian didapuk menjadi Ketua DPRD Pasaman. Setahun menjadi ketua DPRD, Mantan Jaksa ini kembali bertarung dalam pilkada.
Disini Ia kembali tercatat sejarah. Untuk pertama kalinya di Sumbar pilkada 'head to head'. Benny Utama - Daniel Lubis bertarung dengan Incumbent Yusuf Lubis-Syafrialis. Dalam Pilkada ini, Benny menunjukkan ketokohannya dan berhasil unggul telak lebih 16 ribu suara, dan terpilih menjadi Bupati Pasaman Periode 2010-2015.
Periodenisasi politik kembali terjadi. Benny - Daniel mengulang berpasangan dalam Pilkada 2015-2020. 'Head to head' kembali terjadi dan Yusuf Lubis-Atos Pratama menang tipis 1000-an suara waktu itu.
Sama dengan masa lalu, lepas dari pucuk pimpinan Benny tak patah semangat. Pada pemilu Legislatif 2019-2024 Benny kembali masuk gelanggang. Kali ini Ia memilih maju ke DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Seperti diperkirakan banyak pihak. Benny meraup suara terbanyak. Padahal waktu itu pemilu legislatif dilakukan serentak, bersamaan dengan Pilpres. Dan di Sumatera Barat saat itu sedang ada gelombang tsunami politik Capres Prabowo-Sandi dengan Partai Gerindra-nya
Namun Benny tetaplah Benny. Dengan 'kendaraan' Golkarnya, Benny mercatatkan suara hampir 30.000 suara, atau tertinggi dari 65 Aleg DPRD Sumbar, barengan dengan Ismet Amzis, mantan Wako Bukittinggi yang juga meraup hampir 30 rb suara.
Setahun berselang, gong pilkada kembali ditabuh tahun 2020. Benny yang didesak publik untuk pulang kampung membenahi Pasaman, kembali ikut bertarung. Disinilah sejarah kembali terjadi. Untuk pertama kalinya di Sumatera Barat, Pilkada Satu Pasangan Calon lawan kotak kosong.
Menariknya ketika itu, dari 11 orang Pelaku Politik di Pasaman yang berkeinginan maju, seluruhnya ingin menawarkan diriberpasangan menjadi wakil Benny Utama. Namun atas pertimbangan banyak pihak, Benny akhirnya dipasangkan dengan Sabar AS, yang sama-sama anggota DPRD Sumbar.
Tapi ada resiko besar yang mesti dihadapi, dari 10 orang yang batal menjadi wakil, tentu akan jadi lawan politik, yang mesti dihadapi dalam Pilkada 2020 itu.
Namun ketokohan Benny kembali teruji di sini. Kendati banyak lawan yang terdeteksi mendukung 'koalisi Kokos', namun Benny tetap berhasil meraup 87 persen suara rakyat Pasaman yang ikut memilih.
Catatkan Sejarah
Ada banyak sejarah yang dicatatkan Ninik Mamak 'Pucuak Sara' Kanagarian Tanjuang Baringin Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman ini. Mengawali karirnya sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi di berbagai provinsi, lalu kemudian banting stir memilih jadi pengusaha perkebunan sawit dan usaha swasta lainnya.
Ada tiga sejarah besar yang mampu dan telah ditorehkan Benny Utama dalam karir politiknya.
Pertama, tercatat sebagai politisi pertama di Pasaman yang bisa melampaui Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Kala itu Pria Berparas Ganteng ini berhasil meraup sekitar 6.000 suara di Dapil Pasaman 1 (Lubuk Sikaping, Bonjol, Simpati dan Tigo Nagari). Keberhasilan ini juga mengantarkan Benny Utama menjadi Ketua DPRD Pasaman Periode 209-2014.
Kedua, Benny Utama merupakan satu satunya Politisi di Sumbar saat ini yang pernah menempati tiga posisi penting di daerah. Pernah menjadi Wakil Bupati (2000-2004), pernah menjabat Ketua DPRD (200-2010) dan menjadi Bupati Pasaman dua setengah periode, 2004-2005, kemudian 2010-2015 dan 2020-2025.
Menariknya lagi, dijabatan eksekutifnya itu, Benny Utama banyak mengukir prestasi gemilang dan bergengsi. Bahkan tiada tahun tanpa prestasi buat Pasaman.
Diantara yang hebat-hebat itu, adalah raihan prestasi Pemerintahan Tertinggi di Indonesia --malah satu-satunya di Pulau Sumatera, berupa Satya Lencana Parasamya Purna Karya Nugraha dan Benny Utama juga dinobatkan Presiden RI sebagai Bupati Berkinerja Sangat Tinggi di Indonesia di tahun 2014 dan 2015.
Ketiga, terlibat tujuh kali bertarung dalam kancah poltik pada dua dasawarsa terakhir.
Benny Utama memang punya mental petarung dan handal di dunia politik. Kendati sempat jatuh bangun di gelanggang politik, namun performanya tetap stabil dan elektabilitasnya tetap terjaga.
Keempat, Pilkada melawan Kotak Kosong pertama di Sumatera Barat. Pilkada 2020 kemarin merupakan pilkada Pasaman bersejarah dan mencatatkan sejarah di Sumbar. Untuk pertama kali dan baru pertama terjadi Pilkada melawan kolom kosong di Pasaman dan SumateraBarat.
Realita politik ini jelas dan tidak bisa dilepaskan dari faktor ketokohan Benny Utama di Pasaman. Dalam Pilkada itu Benny-Sabar AS meraup 83,48 % atau 104.363 suara.
Ada 128.978 pemilih yang menggunakan hak suaranya di Pilkada Pasaman. Mereka memilih di 707 TPS yang tersebar di 12 kecamatan. Dari total pemilih itu, 125.013 suara dinyatakan sah sementara sisanya tidak sah.
Data dan fakta sejarah menunjukan hingga saat ini belum ada politisi dan kepala daerah yang mampu menorehkan catatan itu. Kalaupun ada, tak ada yang “bakuhampeh” seperti dia. Ada menang dan ada yang kalah. Menang tak merasa jumawa dan kalahpun tetap santuy.
Dan kini, jelang agenda politik lima tahunan mulai dilangsungkan, khabar angin kembali berhembus. Petarung Politik dari wilayah perbatasan Sumbar - Sumut ini, digadang-gadang bakal menjajal kembali 'Permainan Keras' di 2024 nanti.
Namun, gelanggang mana yang akan dimasuki Putra Seorang Guru ini, di pertarungan politik ke delapan kalinya itu, belum ada yang bisa memastikan.
Prediksi awal banyak menyebut Benny Utama bakal turun 'di kelas' legislatif DPR RI, namun belakangan tersiar pula khabar Dirinya akan diusung dalam suksesi kepemimpinan 'Rumah Bagonjong' terbesar di Ibu Kota Sumatera Barat tahun depan, dalam helatan Pilgub Sumbar 2024.
Jalur mana yang dimasuki dan ditempuhnya, kita tunggu saja. Yang jelas soal stretegi dan 'Gizi' Benny Utama merupakan Tokoh Politik Sumatera Barat paling siap dan punya basis massa yang permanen. (Jaya)