Staf Khusus Jokowi Menikah Beda Agama, Ini Pertanda Toleransi?
Jumat, 18-03-2022 - 22:31:26 WIB
|
Ayu Kartika Dewi saat menikah dengan Gerald Sebastian di Gereja Katedral Jakarta..
Foto: YouTube Ayu Kartika Dewi |
Jakarta - Staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ayu Kartika Dewi menjadi viral setelah acara akad nikahnya di Gereja Katedral Jakarta.
Wanita kelahiran Banjarmasin, 27 April 1983 ini menjadi viral setelah pernikahannya dengan Gerald Bastian di Gereja Katedral Jakarta.
Dikutip detikcom, Jumat (18/3/2022), Uskup Agung Jakarta Kardinal Romo Ignatius Suharyo mengaku memimpin acara pemberkatan pernikahannya dengan Gerald Sebastian.
Romo Suharyo, yang juga menjabat Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), menyebutkan, pernikahan beda agama Ayu Kartika Dewi dan Gerald Sebastian adalah hak asasi.
"Menikah itu hak asasi manusia. Agama juga hak asasi, jadi gereja, dalam hal ini ordinaris wilayah memberi dispensasi untuk nikah beda agama,"jelas Romo Ignatius.
Acara akad nikah dan pemberkatan disiarkan langsung lewat akun YouTube Ayu Kartika Dewi, menjadi viral di medsos.
Dalam akun Instagram @ayukartikadewi menuliskan,"Dengan penuh syukur, kami memohon dukungan dan doa dari keluarga, sahabat, teman, dan semuanya untuk kelancaran pernikahan kami hari ini," urainya.
Ayu Kartika Dewi yang ditunjuk salah satu staf Jokowi Kamis, 21 November 2019, menuai polemik berbeda dari berbagai pihak.
Tak heran, wanita yang pernah mengajar di sebuah SD di lereng gunung di Maluku Utara ini kerap sekali bicara tentang toleransi.
Buktinya, Ayu Kartika Dewi pernah melakukan kunjungan kerja ke Aceh, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dari hasil kunjunganya, Ayu Kartika Dewi mencatatkan kondisi toleransi di tiga wilayah tersebut masih menjadi pekerjaan rumah (PR).
Dilansir detik, Minggu (26/12/2021), Ayu mencatatkan tiga daerah tersebut menyimpan cerita intoleransi.
Untuk mengenal lebih jauh, Ayu pernah berkunjung pertama ke Aceh, dan disitulah bertemu dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah mendapatkan informasi penerapan syariat Islam di Serambi Mekah tersebut penuh tantangan.
Dalam kunjungan ke Sumbar, Ayu menilai toleransi juga masih menjadi pekerjaan rumah. Lewat diskusi dengan pegiat toleransi hingga pemuda, Ayu mencatat masih ada tindakan intoleran yang menimpa kelompok minoritas.
Salah satunya ,kasus intoleran yang cukup menyita perhatian adalah kasus seorang siswi SMKN 2 Padang beragama Kristen yang diminta untuk menggunakan kerudung.
Meski permasalahan itu telah selesai, Ayu menilai kejadian serupa akan terulang jika tidak ada dukungan regulasi lokal yang benar-benar bisa melindungi kelompok minoritas.
Ayu juga pernah ketemu dan berdiskusi dengan Gubernur Mahyeldi, dan menganggap Mahyeldi memiliki komitmen untuk memperkuat toleransi di Sumbar.
Harapan Ayu Kartika Dewi, dalam hal toleransi beragama di Indonesia harus banyak mendapatkan inspirasi dari aktivis, mulai dari anak muda sampai akademisi untuk menuju damai. (Zai).
Komentar Anda :