114 Pengungsi Etnis Rohingya di Aceh, Butuh Perhatian Pemerintah dan UNHCR
Minggu, 20-03-2022 - 17:46:49 WIB
|
Etnis Rohingya terkatung-katung di jalan, setelah di usir Warga dari desa Alue Buya Pasie Kecamatan Jangka
|
Aceh - Sebanyak 114 etnis Rohingya yang berada selama dua pekan di Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, akhirnya diusir oleh warga setempat.
Diketahui sebelumnya pada 6 Maret 2022, etnis Rohingya memasuki desa tersebut, kemudian warga menampung di Meunasah dan Balai pengajian gampong setempat.
Sepekan kemudian, warga meminta agar imigran Rohingya itu segera dipindahkan ke tempat yang lebih layak, karena Meunasah tersebut merupakan tempat ibadah masyarakat.
Kepala Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bireuen, Zulfikar menyebutkan, sebelumnya masyarakat telah menyampaikan kepada pihak terkait soal pemindahan itu.
Dikarenakan masyarakat hanya dapat menerima etnis Rohingya sekitar sepekan ditampung di daerah tersebut, setelah itu masyarakat berharap segera dipindahkan ketempat yang lebih layak
"Ada berbagai alasan kenapa masyarakat harus mengusir Rohingya dari desa tersebut, salah satunya tempat yang ditempati saat ini sangatlah tidak layak, hanya sebuah tenda darurat," ujar Zulfikar kepada awak media Minggu (20/3/2022).
Lebih lanjut kata Zulfikar, saat ini musim hujan. Sudah berapa kali etnis Rohingya tersebut berpindah tenda tengah malam, dikarenakan tergenang air hujan dan setiap kali masyarakat bertanya kapan dipindahkan, jawaban yang masyarakat terima hanya akan segera akan dipindahkan.
"Masyarakat kita bukan tidak menerima ratusan etnis Rohingya ini, akan tetapi merasa kasihan tempat yang tempati saat ini di tenda darurat. Fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang tidak memadai, apalagi saat ini musim hujan, hal tersebut sangat berpengaruh pada kesehatan," jelas Zulfikar.
Hal inilah yang membuat masyarakat mengambil inisiatif untuk memindahkan Rohingya dari desa itu. Agar pihak Pemerintah, IOM dan UNHCR segera ambil tindakan yang nyata terhadap pengungsi tersebut.
"Semoga etnis Rohingya ini segera mendapatkan tempat yang lebih layak, jika hujan tidak bocor, fasilitas sehari-hari yang diperlukan memadai," ungkapnya.
Zulfikar juga sangat menyayangkan, ketika melihat sendiri di lapangan, saat turun hujan, mereka basah semua. "Berulang kali pindah-pindah tenda tengah malam. Itu sangat tidak layak, sehari dua hari tidak masalah, ini bahkan sudah sepekan," imbuh Zulfikar. (Mca)
Komentar Anda :