Diduga Prustasi, Seorang Petani di Sergai Akhiri Hidupnya dengan Cara Gantung Diri
Rabu, 03-01-2024 - 18:49:45 WIB
Sergai - Seorang warga yang bekerja sehari hari sebagai petani yang berinisal AR alias Aman, (47) alamat Dsn. VI Desa Bogak Besar Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan tewas gantung diri didalam rumanya, Selasa (02/01/24) sekira pukul 08.30 Wib.
Polsek Teluk Mengkudu mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada sesosok mayat laki laki ditemukan diduga gantung diri Dsn. VI Desa Bogak Besar Kec. Teluk Mengkudu Kab. Serdang Bedagai.
Mendapat informasi tersebut, Kapolsek Teluk Mengkudu AKP J. Sagala bersama Kanit Reskrim IPDA Marsidi Ginting beserta personil langsung mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP.
Kapolsek Teluk Mengkudu AKP J. Sagala melalui Ps. Kasi Humas Polres Serdang Bedagai IPTU Edwrad Sidauruk, S.H., M.H membenarkan atas penemuan mayat yang gantung diri tersebut.
Edward Sidauruk menyebutkan berdasarkan keterangan dari istri korban atas nama Eliya menerangkan pada hari Selasa (02/01/24) sekira pukul 06.30 wib hendak mematikan lampu dapur rumahnya dan lalu kemudian melihat suaminya sedang berdiri dekat meja dispenser dan istri korban melihat suaminya tidak bergerak-gerak lalu istri korban Eliya menjerit hingga anak-anaknya terbangun.
Lalu anak kandung korban M. Ridho melihat bapaknya tergantung langsung membuka jeratan kain di leher korban yang gantung diri lalu menurunkannya kemudian datang tetangganya bernama Zulkifli alias Izul, (51) turut membantu dan membawa korban ke ruangan tamu.
Sebelum suami dari istri korban meninggal pada hari Selasa (02/01) sekira pukul 04.00 wib istri korban Eliya melihat korban sudah terbangun dari tidur dan ngoceh - ngoceh atau berbicara sendiri didalam rumah.
Sehabis melihat suaminya, istri korban tidur kembali lalu masuk ke dalam kamarnya dan sekira pukul 06.30 wib istri korban hendak akan mematikan lampu dapur dan melihat suaminya gantung diri dan secara spontan langsung berteriak minta tolong.
Dari keterangan istri korban, anak korban dan keluarganya bahwa korban selama ini sakit sesak nafas dan sakit paru-paru dan sudah 7 ( tujuh ) bulan ini, dan yang paling parahnya 4 (empat) bulan terakhir korban mengalami gangguan jiwa dan kemasukan, selama korban sakit sudah pernah dibawa berobat ke rumah sakit Sultan Sulaiman.
Selain itu juga korban sering berulang kali mengatakan akan mau bunuh diri kepada keluarga dan korban pernah memegang strum listrik dirumahnya untuk bunuh diri namun diketahui oleh pihak keluarganya dan terus pihak keluarga selalu mengawasi korban di dalam rumahnya namun pada hari ini korban telah meninggal dunia, ujar Kasi Humas
Setelah tin inafis melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban tidak ada tanda - tanda kekerasan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan penolakan untuk diotopsi, tutup Kasi Humas.
(Dali.Z)
Komentar Anda :