Empat Pekan Invasi Rusia Mariupol Porak-poranda
Jumat, 25-03-2022 - 01:26:59 WIB
|
Pabrik Metalurgy di Pinggiran Mariupol |
Kremlin - Ahkir februari lalu tepatnya tanggal 22 Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Ukraina dan memperingatkan intervensi Barat dapat memicu balasan nuklir. Konflik ini dapat mengubah lanskap geopolitik internasional.
Namun Kremlin menyebut invasi itu hanya operasi militer khusus berjalan sesuai rencana. Tetapi, pasukan Rusia mengalami kemunduran dan masalah pasokan.
Pihak Rusia mengatakan, serangan ke Ukraina tidak dirancang untuk menduduki wilayah tapi menghancurkan kapabilitas militer negara tetangganya dan menangkap orang-orang yang mereka sebut nasionalis berbahaya. Barat mengatakan, klaim Rusia tanpa dasar dan hanya alasan untuk menggelar serangan.
Salah satu kota paling terdampak dari serangan ini ialah Mariupol. Wajah kota itu terlihat dari citra satelit komersial Maxar dalam kondisi hancur saat ini, kota yang dihuni lebih dari 400 ribu jiwa tersebut porak-poranda. Seorang ibu dua anak, Angelina mengatakan, ia kesulitan mendapatkan roti, popok, dan makanan bayi.
"Sekarang sulit untuk pergi dengan bus, kami berharap sejumlah orang yang mencoba keluar akan menurun dan lebih mudah untuk pergi," ujar Angelina, Kamis (24/3/2022).
Kepala staf angkatan darat Ukraina menyebut, Rusia mencoba untuk kembali menggelar operasi serangan untuk merebut Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol. Untuk mengurangi kekurangan pasokan, Moskow memindahkan unit baru ke dekat perbatasan Ukraina dan memanggil prajurit yang baru-baru ini bertugas di Suriah.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, telah berulang kali mengatakan siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang. "Kami siap untuk membahas syarat gencatan senjata, syarat perdamaian, tapi kami tidak siap untuk ultimatum," pungkasnya. (Mca)
Komentar Anda :