Jambi - Pemerintahan Provinsi Jambi, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah menurunkan tim untuk memasang camera trap atau kamera yang dikendalikan dari jarak jauh dengan sensor infra merah untuk menangkap seekor harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang berkeliaran dan telah memangsa beberapa ekor sapi ternak milik warga di Kabupaten Batanghari.

"Camera trap ini untuk memastikan keberadaan harimau tersebut dan yang pasti di lokasi terakhir di mana ditemukannya jejak kaki harimau tersebut dan hewan ternak sapi yang sempat dimangsa oleh binatang buas tersebut," ujar Kepala BKSDA Jambi, Rachmad Saleh di Jambi, kepada awak media Jumat (25/3/2022).

Rachman mengatakan, pemasangan kamera tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pasti apakah benar ada harimau dan BKSDA juga bisa melacak ke arah mana satwa itu saat ini berada, sehingga bisa diamankan dengan memasang perangkap nantinya.

Namun sampai saat ini, pihak BKSDA Jambi belum bisa mendapatkan data terbaru dimana keberadaan harimau tersebut dan informasi di lapangan terakhir bahwa posisi hewan sapi yang dimangsa masih berada di tempat sebelumnya atau tidak berubah dari lokasi awal ditemukannya sapi yang sudah dimakan harimau itu.

"Saya masih menunggu informasi lanjut dari anggota di lapangan," sebutnya seperti dilansir dari Antara.

Peristiwa ini telah menyebabkan seekor sapi milik warga Mekar Sari Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari mati, akibat di terkam "Phantera tigris Sumatrae" pada Kamis (24/3/2022).

Sapi milik M Anas ditemukan mati dengan bagian belakang luka, serta terlihat ada bekas gigitan pada bagian leher karena diterkam harimau.

"Saya bersama bapak saya ke kebun sekaligus memantau hewan ternak yang berada di kebun dan saat hendak memeriksa hewan ternak pada pagi itu, sapi yang berjumlah enam ekor sudah berhamburan dari titik lokasi sapi yang diikatnya dan sapi tersebut ditemukan pada pukul 06.00 WIB bertempat di perkebunan karet milik Anas.

Teror harimau telah berlangsung beberapa hari, sebelumnya warga hanya menemukan jejak kaki harimau saja di daerah perkebunan Ujar Anas. (Mca)