Heboh Hadapi Massa, Asisten I Setdakab Siak Katakan Bupati ke Yogyakarta Ternyata di Bali
Sabtu, 26-03-2022 - 15:34:04 WIB
|
Coretan kegaduhan konflik yang tak kunjung selesai |
Siak - Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Kabupaten Siak bersama mahasiswa dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) provinsi Riau mendatangi kantor bupati Siak. Asisten I Setdakab Siak Fauzi Azni panik menghadapi massa mengatakan Bupati Siak Alfredi Ke Yogyakarta dan Wakil Bupati Husi Merza ke Pekanbaru.
Massa meneriakkan cabut izin PT Duta Swakarya Indah (DSI) dan meminta Bupati Siak Alfedri menghadapi massa.
Namun, perwakilan bupati yang datang adalah Asisten I Setdakab Siak Fauzi Azni. Ia tampak kewalahan menghadapi pendemo sebab argumentasi Fauzi Asni sulit diterima massa.
“Saya mewakili Pak Bupati menjumpai bapak ibu, sebab Pak Bupati dan Pak Sekda dinas luar ke Yogyakarta sudah dua hari belum pulang. Sedangkan Pak wakil bupati dinas ke Pekanbaru,” kata Fauzi, Kamis (24/3/2022).
Massa tersebut tidak yakin dengan penyampaikan Fauzi dan terus mendesak.
Jika tidak ada bupati mereka meminta agar Fauzi melakukan video call dengan bupati agar dapat berdialog dengan massa.
Permintaan itu tidak digubris Fauzi Asni sehingga massa kembali mendesaknya.
Kemudian, datang seorang petugas Satpol PP menghadapi pendemo. Ia maju ke depan pagar dan mengatakan bahwa bupati tidak ada, bupati ke Bali.
Mendengar penyampaikan Satpol PP tersebut massa menuding ada kebohongan Fauzi kepada publik yang menyebut bupati ke Yogyakarta.
Petugas Satpol PP lainnya akhirnya menarik Satpol PP itu dan mengusirnya dari barisan dengan cara merangkul. Satpol PP yang terlanjur mengatakan mengatakan bupati ke Bali itu langsung pergi arah ke kantor bupati Siak.
“Kami ingin melengkapi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Siak dengan membangun MPP yang mengadaptasi milik Pemkab Badung, karena itu kami melakukan studi tiru kemari," ujar Alfedri saat berada di MPP Bandung Provinsi Bali, dilansir dari antarannews.com, Jumat (25/3/2022).
Sebelum kejadian itu, petani yang berlawanan dengan PT DSI juga menyampaikan aspirasinya secara bergantian.
Kuasa Koperasi Sengkemang Jaya, Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib sempat menyerahkan sebundel berkas kepada Fauzi Azni agar menindaklanjuti berkas itu.
“Kita minta teken sebagai tanda terima Pak,” kata Sunardi, kuasa koperasi Sengkemang Jaya.
Fauzi Azni pun tampak meneken serah terima berkas tersebut.
Kemudian massa juga sempat mengatakan akan bermalam di pagar kantor bupati bila tak bisa bertemu dengan bupati Alfedri.
“Saudara-saudara silahkan kirim surat ke kami untuk jadi dasar bagi kami mengatur pertemuan. Ini perlu untuk administrasi,” kata Fauzi lagi.
Mendengar bujukan Fauzi tersebut massa menilai kinerja Fauzi hanya sebatas administrasi supaya bisa bicara sama bupati.
“Kalau begitu apa kerja asisten teman-teman,” kata pendemo.
“Makan tidur makan tidur,” jawab massa serentak yang membuat Fauzi Azni terjeda bicara.
Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Kabupaten Siak Bersama Mahasiswa dan Ikatan Pemuda Karya Provinsi Riau, Sarin Putra menyampaikan kedatangan mereka ke PN Siak dan kantor Bupati Siak hanya menyampaikan aspirasi masyarakat yang berkonflik dengan PT DSI.
Ia meminta Ketua PN Siak Rozza El Afrina segera meninggalkan PN Siak dan bertugas di tempat tugasnya yang baru.
“Kami juga meminta MA RI menegur dan memberi sanksi kepada Rozza El Afrina yang masih menerbitkan surat untuk mengeksekusi lahan warga,” kata dia.
Terkait kedatangannya ke kantor bupati Siak ingin menyampaikan secara langsung kepada bupati Siak Alfedri agar jangan takut mencabut izin PT DSI.
Sebab perusahaan itu tidak memberi keuntungan untuk daerah justru membuat petani lokal teredusir dari lahan sendiri.
“Hentikan keberpihakan Pemkab Siak kepada korporasi, saatnya Pemkab Siak memihak kepada masyarakatnya,” kata dia.
Ia juga menyebut izin-izin yang didapat PT DSI adalah kesalahan bupati terdahulu. Namun mereka yakin bupati saat ini, yakni Alfedri bisa menyelesaikan permasalahan warisan dari pendahulunya ini. (AL).
Komentar Anda :