Gubri Dampingi Menko Airlangga di Presmian Groundbreaking Investasi Berkelanjutan APRIL Group
Pangkalan Kerinci - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meresmikan groundbreaking investasi produk kemasan berkelanjutan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang juga bagian dari Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Selasa (29/3/2022).
Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di RAPP di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ini merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Sumatra dalam kurun 10 tahun terakhir dengan nilai investasi Rp33,4 trilliun.
Investasi itu akan berpengaruh pada peningkatan produksi kraft pulp sebesar 1,06 juta ton, 600 ribu ton Bleached Chemi-Thermo Mechanical Pulp (BCTMP) dan menciptakan pabrik kertas kemasan lipat berkapasitas 1,2 juta ton per tahun yang bersifat mudah terurai dan mudah didaur ulang.
Menko Airlangga menyambut baik investasi yang dilakukan oleh APRIL Group ini dengan harapan dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah khususnya di Provinsi Riau sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional.
Dalam sambutanya, Airlangga mengatakan industri pulp dan kertas ini merupakan andalan ekspor Indonesia selama tahun terakhir dengan surplus terbesar pada 2020 senilai 4,1 miliar dolar AS. "Industri kertas merupakan sektor yang terus mengalami peningkatan, dengan total ekspor pada 2021 mencapai 11,8 juta ton. Pada tahun 2022, utilisasi berada di angka 87,3 persen sehingga Indonesia berada di peringkat ke-8 sebagai pengekspor pulp dan kertas dunia," jelas Airlangga.
Pada 2021, Indonesia sendiri tercatat ada 103 perusahaan industri kertas dengan total kapasitas produksi mencapai 18,26 juta ton per tahun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,36 juta orang serta menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar 7,5 miliar dolar AS.
Menko menambahkan proyek ini menyumbang 50 persen dari target investasi Provinsi Riau sebesar Rp60 triliun tahun 2022. Sementara Gubernur Riau H Syamsuar mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berkomitmen mendorong masuknya investasi baik potensi sumber daya alam, infrastruktur dan pertanian. Hal ini sejalan dengan target investasi Pemprov Riau pada tahun 2021 lalu sebesar Rp49,1 triliun dan tercapai bahkan melampaui target sebesar Rp53,08 triliun.
Capaian investasi ini telah mengantarkan Provinsi Riau sebagai peringkat pertama di Sumatera dan peringkat ke-5 secara nasional setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Riau, dan disusul Jawa Tengah.
Sebagian besar investasi yang tinggi ini merupakan sumbangsih dari APRIL Group, dengan itu, Gubri Syamsuar mengucapkan terima kasih kepada APRIL Group yang selama ini sudah berkontribusi besar terhadap capaian realisasi investasi di Provinsi Riau.
Dengan realisasi investasi ini telah berhasil menyerap tenaga kerja 61.338 orang di tahun 2021, dengan demikian angka pengangguran yang sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 6 persen turun menjadi 4 persen.
Gubri Syamsuar, sangat mengapresiasi investasi APRIL Group yang telah berinvestasi di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan. Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang mengatakan investasi ini merupakan tahap baru dalam perkembangan usaha APRIL di Riau, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
Sihol Aritonang menyebutkan, sejak didirikan RAPP 30 tahun lalu baru kali ini dana investasi terbesar dikuncurkan. "Fasilitas ini juga akan memberikan multiplier effect yang signifikan berupa pembukaan peluang kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi dan menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi secara penuh," jelas Sihol.
Permintaan global terhadap produk kertas kemasan sendiri diperkirakan akan meningkat 3 persen tahun dan didominasi pertumbuhan pasar seperti China, Indonesia, India, dan Vietnam. APRIL menjamin pasokan bahan baku serat 100 persen berasal dari hutan tanaman industri (HTI) yang terbarukan.
Pasokan tambahan akan seluruhnya berasal dari rantai pasokan yang ada. Perusahaan tersebut membukukan peningkatan 40 persen yield serat selama lima tahun terakhir dari hutan tanaman yang ada sembari menjalankan komitmen alokasi dana US$1 per ton serat kayu yang dihasilkan untuk kegiatan konservasi pada tingkat lanskap. Perusahaan menargetkan peningkatan 50 persen dalam produktivitas serat sampai tahun 2030.
Diversifikasi produk hilir yang bernilai tambah ini sejalan dengan kebijakan APRIL dalam pengelolaan hutan yang berkelanjuan atau SFMP (Sustainable Forest Management Policy) 2.0, termasuk tidak melakukan deforestasi.
Investasi ini akan secara langsung berkontribusi pada pencapaian komitmen APRIL2030, termasuk nol emisi bersih dari penggunaan lahan, zero net loss dari kawasan konservasi, capaian positif keanekaragaman hayati serta menghapus kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasional.
Airlangga berharap industri pulp dan kertas akan berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca dengan cara menerapkan standar-standar industri hijau, dengan tetap menjaga keamanan bagi konsumen.
APRIL Group juga sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 20 MW untuk menunjang kegiatan produksi dan operasional serta menurunkan kadar emisi karbon produk hingga 2030.
Untuk mencapai target iklim positif disediakan pula dua bus listrik untuk mobilitas karyawan sebagai langkah awal mendukung terciptanya transportasi rendah karbon di wilayah operasional perusahaan.(Zai).
Komentar Anda :