Antusias Para Klaster Hingga Penutupan Acara Pelatihan Dukung Penuh Pemkab Pelalawan Atasi Karhutla
Pekanbaru - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersinergi menerapkan Fire Risk System guna mendeteksi dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Kepala Pelaksana (Kalaksa) Musa, S.Pd lewat Kepala Seksi Kesiapsiagaan Zuriat menjelaskan Pemkab Pelalawan mengajak semua pihak agar bisa bekerja sama dalam mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Fire Risk Sytem menjadi fokus bersama, BPBD mengajak semua pihak untuk berupaya cepat tanggap dalam mencegah Karhutla,” kata Zuriat, Selasa (29/3/2022)
Kemudian Deputy Cluster Program SIAP-IFM Muhammad Haryono menyampaikan Fire Risk System merupakan penggabungan pola antara kerentanan dan peta iklim melalui aplikasi yang kompatibel (mampu bekerja dan bergerak dengan keserasian dan kesesuaian).
“Harapannya peran FRS sebagai penggabungan sistem yang akurasinya bisa dibilang kompeten, sehingga kluster yang kita bentuk lebih cepat mendapatkan informasi berbasis harian dalam menanggulangi kebakaran, dan kami berharap semua pihak saling bekerja sama dalam mencegah Karhutla khususnya di kabupaten Pelalawan,” tutur Haryono, Selasa (29/3/2022).
Polres Pelalawan melalui Kepala Unit Samapta Polsek Kuala Kampar Hasoloan Samosir turut menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Pelalawan. Pasalnya kegiatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah khususnya Kabupaten Pelalawan, mengantisipasi kebakaran yang lahan gambutnya di atas 53 persen.
“Kita dapatkan data yang akurat tentang perubahan iklim. Dengan adanya FRS dapat memprediksi lokasi rawan kebakaran, sehingga dapat diaplikasikan untuk mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)," ungkap Samosir, dihari kedua kegiatan itu, Rabu (30/3/2022).
Asissten Sustainbility PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Anton Maryanto, ketika diwanwancarai awak media, Kamis (31/3/2022).
Sementara itu, Assisten Sustainbility PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Anton Maryanto mengungkapkan Fire Risk System yang dikembangkan Center For Climate Risk and Oportunity Management (CCROM) merupakan aplikasi yang sangat bagus dalam mencegah kebakaran.
“Saya melihat FRS ini sangat sistematis, dimulai dari pencegahan dini sampai dengan perencanaan penanggulangan kebakaran. Jadi, jauh sebelumnya kita sudah bisa mendeteksi lokasi yang rawan terhadap titik api. RAPP juga sangat mengapresiasi kerja dari FRS sehingga nanti kita bisa terapkan kepada tim dilapangan,” ungkap Anton usai mengikuti Training of Trainer Fire Risk Sytem, Kamis (31/03/2022).
Foto Bersama usai penutupan ToT Fire Risk System, Kamis (31/3/2022).
PERATURAN BUPATI NOMOR 8 TAHUN 2022
Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Terpadu Berbasis Klaster, peraturan ini dikeluarkan sebagai sarana dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara terpadu, tersinergi dan terkoordinasi di kabupaten pelalawan.
Tetapi peraturan dan rencana ini tidak akan berjalan jika tidak ada dukungan dari para pihak baik itu pemerintah, perusahaan, lembaga dan masyarakat. Dukungan yang diharapkan dari para pihak terutama para perusahaan adalah adanya koordinasi baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pengendalian Karhutla sehingga bisa terkonsentrasi pada kegiatan yang sama sesuai perencanaan kabupaten pelalawan yang telah disusun dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah menuju pelalawan maju 2026. (Ben)
TANGGAPAN PARA PIHAK
35 Peserta dari berbagai pihak baik Perusahaan dan TNI-Polri terlihat sangat antusias dan serius dalam mengikuti ToT yang diselenggarakan oleh BPBD pada Selasa, 29 Maret sampai 31 Maret 2022. Mereka mengapresiasi keseriusan Pemkab lewat kegiatan tersebut apalagi ada dukungan dengan terbitnya Peraturan Bupati Pelalawan untuk pengendalian Karhutla di daeranya. (Ben)
Komentar Anda :