Sekeluarga Wali Kota Motyzhyn Dibunuh Pasukan Rusia
Selasa, 05-04-2022 - 11:51:05 WIB
Motyzhyn - Wali Kota Motyzhyn, suami dan putranya dibunuh pasukan Rusia dan dikubur di kuburan dangkal, kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Senin 4 April 2022 seperti dilansir Reuters.
Penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Herashchenko, juga menunjukkan sebagian tubuh korban yang tertutup pasir.
"Ada penjajah Rusia di sini. Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga Wali kota," kata Herashchenko. Wali Kota Motyzhyn adalah Olha Sukhenko, suaminya Ihor Sukhenko dan putra mereka, Oleksandr.
"Para penjajah (Rusia) curiga mereka berkolaborasi dengan militer kami, memberi kami lokasi di mana untuk menargetkan artileri kami. Bajingan ini menyiksa, membantai dan membunuh seluruh keluarga. Mereka akan bertanggung jawab untuk ini." Herashchenko.
Sejak pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota dan desa-desa di sekitar ibu kota Ukraina Kyiv pada pekan lalu, pasukan Ukraina telah bergerak masuk, menunjukkan kepada wartawan mayat-mayat yang mereka katakan adalah warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia. Mereka juga memperlihatkan rumah-rumah yang hancur dan mobil-mobil yang terbakar.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen siapa yang membunuh keluarga tersebut di kuburan di luar Motyzhyn, sebelah barat Kyiv. Namun, Moskow membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan laporan pembunuhan serupa "direkayasa" untuk menodai nama Rusia.
Seorang reporter Reuters melihat mayat-mayat itu di hutan dekat sebuah peternakan, yang telah hancur, di luar desa Motyzhyn. Di dekatnya, terlihat sebuah traktor yang terbakar dan salah satu dari mereka yang terkubur di pasir kepalanya diikat.
Wartawan itu juga melihat mayat lain dari seorang pria di sebuah sumur dekat pertanian yang. Jenazah pria itu dalam kondisi diikat.
Kemarahan global menyebar pada ahri ini atas kematian warga sipil di Ukraina, termasuk bukti mayat terikat ditembak dari jarak dekat dan kuburan massal yangditemukan di daerah yang direbut kembali dari pasukan Rusia.
Jurnalis Reuters melihat pada Ahad beberapa mayat di pinggir jalan di kota Bucha, Ukraina. Satu jasad tangannya diikat ke belakang dan terdapat luka peluru di kepalanya. Ia menjadi satu dari ratusan penduduk setempat yang menurut pejabat ditemukan tewas setelah kejadian tersebut, lima pekan sejak pendudukan Rusia.
Pada Ahad, kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua foto dan video yang menuduh terjadinya kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Bucha adalah "provokasi". Mereka menegaskan tidak ada penduduk Bucha dan wilayah Ukraina lainnya yang mengalami kekerasan di tangan pasukan Rusia.
SUMBER: REUTERS
Komentar Anda :