Polda Riau Gerebek Gudang Pengoplosan Solar Subsidi
Kamis, 07-04-2022 - 13:28:37 WIB
|
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Ferry Irawan saat menggelar jumpa pers, Kamis (7/4/2022). |
Pekanbaru - Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menggelar jumpa pers, beberkan pengerebekan sebuah gudang solar subsidi oplosan di Jalan Melati, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau.
Saat pengerebekan Minggu (3/4/2022), Sunarto menyebutkan, hanya penjaga gudang merinisial RM (26) yang berhasil diamankan, sementara pemilik usaha berinisial FG sudah masuk dalam
Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dari interogasi polisi, pelaku RM yang berhasil diamankan, mengaku sudah bekerja selama 3 bulan di gudang pengoplosan.
Petugas juga menyita barang bukti BBM jenis solar yang sudah dioplos sebanyak kurang lebih 30 ribu liter, 1 unit mobil box Colt Diesel untuk transportasi distribusi minyak hasil oplosan.
Barang bukti lainnya, 2 unit mesin hisap, selang hisap dan selang buang, 13 unit baby tank kapasitas seribu liter. Kemudian 7 drum dan tangki tempat penyimpanan BBM solar, uang tunai Rp3 juta, dan 1 buah buku rekapan atau catatan penjualan minyak.
"Pemilik gudang berinisial FG saat ini DPO, masih dalam pengejaran," kata Sunarto didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Ferry Irawan, Kasubdit IV Reskrimsus, AKBP Dhovan Oktavianton saat ekspos langsung di lokasi gudang, Kamis (7/4/2022).
Sunarto menjelaskan, gudang tersebut dijadikan untuk tempat mengoplos solar subsidi atau biosolar dengan minyak mentah yang didapat dari Jambi. Minyak itu kemudian dijual kembali dengan harga industri yang lebih tinggi.
"Jadi minyak solar subsidi dengan minyak mentah ini dioplos di sini dengan komposisi tertentu, dan menghasilkan minyak solar seperti tanpa subsidi. Hasilnya mereka jual dengan harga Dex yaitu Rp16 ribu per liter," terangnya.
Sunarto juga mengatakan, setiap bulannya gudang tersebut bisa menghasilkan solar oplosan hingga 30.000 liter, atau mencapai Rp480 juta dan kemudian solar oplosan itu diedarkan ke berbagai lokasi, terutama di lokasi-lokasi perkebunan. (Zai).
Komentar Anda :