Pekanbaru - Ikatan Milenial Riau menghadiri Undangan Dinas Tenaga Kerja dan Tramigrasi Provinsi Riau terkait Laporan Dugaan Permasalahan Buruh PT. Asia Forestama Raya Pada Rabu, 06 Maret 2024 Di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Tramigrasi Provinsi Riau, tampak diundang pula Pihak Perusahaan, Pihak Serikat buruh dan karyawan yang melaporkan perusahaan.

Dalam Proses mediasi tersebut, Disnaker yang bertindak sebagai Mediator mempertanyakan tuntutan dari Pihak Serikat buruh dan non serikat buruh kepada Pihak Perusahaan, namun ketika perwakilan non serikat buruh menyampaikan tuntutan, pihak Disnaker diduga menyampaikan kalimat kalimat yang berpihak kepada Perusahaan

"Ketika perwakilan non serikat menyampaikan tuntutan hak sesuai dengan UU CIPTA KERJA, justru Disnaker menyampaikan Jika sesuai undang undang tipis harapan " Ujar Prawira Mahardika.

Ketua IMR menyampaikan kekecewaan nya pada mediator karena seolah olah mediator menggiring buruh untuk tidak memperjuangkan hak sesuai Undang Undang, bahkan mediator lain membela dengan kalimat bahasa bahasa seperti itu sudah biasa kami gunakan.

"Tidak seharusnya mediator Disnaker menyampaikan seperti itu, sesuai porsi nya saja, tidak usah menggiring buruh seperti itu, bahkan menyampaikan ucapan seolah olah kalau diselesaikan dengan undang undang tipis harapan, bahkan di bela pula oleh mediator lain bahwa ucapan seperti itu biasa di gunakan dalam proses mediasi," tutur Ketua IMR Riau

Ketua IMR menduga Disnaker tidak percaya pada aturan undang undang dan IMR menduga Disnaker Riau punya kepentingan pribadi pada pihak perusahaan

"Kalau bahasa nya seperti itu berarti Disnaker kami duga tidak percaya pda aturan perundang undangan di negara ini, jangan jangan kami duga mulai dari kepala dinas sampai mediator menerima fee dari perusahaan," ucapnya.

Ketua IMR berjanji akan melaksanakan unjuk rasa dalam waktu dekat meminta PJ Gubernur Riau mencopot Kadisnaker dan semua mediator yang diduga tidak netral dalam permasalahan buruh

"Dalam waktu dekat kami akan unjuk rasa, meminta PJ Gubernur mencopot Kadisnaker, Kabid PHI dan mediator terkait, karna kami menduga Disnaker tidak netral dan kami duga punya kepentingan pribadi pada perusahaan," tutup Panglima Mahardika.

(Dika)