Ukraina Butuh Bantuan Barat Mempertahankan Sievierodonetsk dari Rusia
Jumat, 10-06-2022 - 06:41:32 WIB
|
Ilustrasi |
Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menyebut pertempuran di kota industri itu yang menjadi tersulit selama perang dengan Rusia.
Otoritas Ukraina sangat membutuhksn artileri jarak jauh yang dipasok Barat, hal ini dilakukan untuk mengalahkan pasukan Rusia dan menguasai kembali Sievierodonetsk dalam hitungan hari kedepan.
Gubernur wilayah Luhansk, Sergiy Gaiday, yang sebelumnya mengakui sebagian besar wilayah Sievierodonetsk berada di bawah kendali Rusia, dilansir AFP, Kamis (9/6/2022).
Sievierodonetsk diketahui menjadi kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk. Kota ini harus bisa direbut jika Rusia ingin mencapai tujuannya menguasai seluruh wilayah Luhansk yang terletak di Donbas, Ukraina bagian timur.
Pasukan Rusia mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas, yang terdiri atas Luhansk dan Donetsk yang dikuasai separatis pro-Moskow, setelah dipukul mundur oleh pasukan Ukraina dari area sekitar ibu kota Kiev dalam invasinya yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
"Segera setelah kita memiliki artileri jarak jauh untuk bisa melakukan duel dengan artileri Rusia, pasukan khusus kami bisa membersihkan kota dalam dua hingga tiga hari," ujar Gaiday dalam wawancara yang dirilis via media sosialnya.
Pasukan Moskow diketahui memusatkan kekuatan tempur mereka terhadap pusat industri yang penting secara strategis itu dalam upaya menguasai sebagian besar wilayah Ukraina bagian timur.
Zelensky dalam pernyataannya pada Rabu (8/6) tengah malam, menyebut pertempuran di Sievierodonetsk 'sangat sengit, sangat sulit'. "Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini," sebutnya.
Namun, Gaiday menyebut pasukan Ukraina di Sievierodonetsk masih 'sangat termotivasi' dan bahwa 'semua orang mempertahankan posisi mereka'.
"Rusia terus-menerus menggempur area-area yang dikuasai Ukraina dengan artileri," ujarnya.
Kantor kepresidenan Ukraina menyebut wilayah Luhansk secara luas terus digempur mortir, artileri dan serangan roket. Disebutkan bahwa sedikitnya empat orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Rusia di Toshkivka, sebuah desa berjarak 25 kilometer sebelah selatan Sievierodonetsk.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebelumnya mengumumkan mereka memberikan Kiev pasokan baterai artileri presisi jarak jauh, mengabaikan peringatan yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Nia).
Komentar Anda :