Kisah Pilu Dua Wanita Paruh Baya Mencetek Dilokasi Tambang Kota Nopan Bukanlah Pilihan
Selasa, 23-04-2024 - 03:33:01 WIB
Madina, Sumut - Mengais rezeki dilahan tambang dengan mencetek, bukanlah impian dua wanita paruh baya ini datang ke Kota Nopan untuk menyambung hidup meskipun meninggalkan anak anaknya.
Dari penuturan kedua Wanita paruh baya ini mengatakan, karena kondisi ekonomi yang begitu sulitlah makanya siap berjuang demi keluarga.
"Kami mengadu nasib disini karena tak ada pilihan lain, demi keluarga, anak-anak rela kami tinggalkan demi kebutuhan sehari-hari," ucap Rani sambil mengusap air mata.
Hingga pada pukul 17:00 Wib, Senin 22/04/2024 di lokasi tambang Desa Pasar Kotanopan Jambur Tarutung, kedua wanita paruh baya ini masih mencetek di lokasi tambang.
Dua wanita paruh baya ini juga merupakan warga Muara soma Kecamatan Batang Natal, berharap pemerintah membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat bukan malah membuat kontroversi.
Mendengar informasi bahwa tambang akan di tutup, kedua wanita paruh baya ini hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Pemerintah yang mengambil kebijakan untuk mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan hajat masyarakat yang kesulitan ekonomi.
"Kami ingin seperti yang lain ingin membahagian keluarga, Tuhan juga tidak tidur, dibalik kesusahan pasti ada keberkahan. Kami mencetek dilokasi tambang ini untuk meraih rezeki demi kebutuhan keluarga," pungkasnya dengan meneteskan air mata.
Kedua wanita ini juga bersyukur kepada Allah SWT masih diberikan kesehatan sehingga bisa mengais rezeki di kampung orang lain istilahnya (cettek) dengan penghasilan yang tidak pasti.
Dan para toke maupun mafia yang di bilang orang dan disebut sebagai orang jahat , itu semuanya adalah bohong semata, orang itupun juga menyuruh kami untuk mengambil bagian dari Karangen (Krikil Emas) yang ada di stopel tersebut sekalipun, "Terimakasih toke, semoga sehat dan rendah rejekinya Amin Ya Rabbal Alamin," tutup Rani.
Penulis : Magrifatulloh.
Komentar Anda :