Kemlu Pastikan WNI Aman, Meski Srilanka Dalam Keadaan Mengkhawatirkan
Selasa, 12-07-2022 - 13:22:27 WIB
|
Seorang demonstran berpose tempat dimana Presiden Gotabaya Rajapaksa biasa mengadakan acara utama di rumah Presiden setelah demonstran memasuki gedung usai Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri. |
Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan sampai saat ini tidak ada WNI yang terlibat dan terluka dalam unjuk rasa besar di Sri Lanka baru-baru ini.
Sementara, demonstrasi akbar berlangsung di Sri Lanka pada Sabtu, 9 Juli 2022. Massa menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Berdasarkan catatan KBRI Kolombo, saat ini terdapat 340 WNI yang menetap di Sri Lanka. "Semuanya dalam keadaan baik serta termonitor kondisinya oleh KBRI. Sebelumnya, selama krisis ekonomi berlangsung, KBRI juga menyalurkan bantuan logistik bagi WNI yang paling terdampak krisis," kata Judha dalam sebuah keterangan tertulis, Senin, 11 Juli 2022.
Saat ini, para pengunjuk rasa telah menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan juga menguasai kantor sekretariat presiden yang terletak di Galle Face Green. Tempat itu jadi pusat konsentrasi massa pelaku unjuk rasa.
Disisi lain, Rakyat Sri Lanka menyalahkan Gotabaya Rajapaksa atas runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata. Krisis kian parah sejak dihantam pandemi COVID-19 dan larangan pupuk kimia yang kemudian dibatalkan.
Keuangan pemerintah dilumpuhkan oleh utang yang menumpuk dan potongan pajak yang diberikan oleh rezim Rajapaksa. Utang luar negeri Sri Lanka meroket hingga US$ 51 miliar atau sekitar Rp 757 triliun. Sri Lanka tidak bisa membayarnya.
Sri Lanka tidak memiliki uang untuk mengimpor barang-barang pokok. Sri Lanka hampir tidak memiliki sisa dolar untuk mengimpor bahan bakar, yang telah dijatah secara ketat.
Menyikapi situasi terakhir di Sri Lanka, menurut Judha, KBRI Kolombo menyampaikan imbauan bagi WNI untuk membatasi perjalanan ke luar rumah selama berlangsungnya aksi unjuk rasa kecuali untuk keperluan mendesak.
WNI di Sri Lanka juga disarankan menghindari kerumunan massa dan wilayah-wilayah yang menjadi konsentrasi aksi unjuk rasa. Apalagi terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam aksi unjuk rasa. WNI bisa menghubungi KBRI Kolombo apabila menghadapi permasalahan melalui sambungan hotline di nomor (94) 77 277 3123. (Mca).
Komentar Anda :