Negara-negara Barat melihat aksi Rusia Terahadap Ukraina sebagai awal dari invasi yang lebih luas
Ketegangan Ukraina-Rusia Memanas, Kemenlu Ukraina Minta Warganya Menahan Diri
Selasa, 22-02-2022 - 19:25:52 WIB
|
Tank Rusia Saat latihan di Leningrad |
Jakarta - Meningkatnya ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia, pemerintah Ukraina memerintahkan semua warganya untuk hengkang dari Rusia.
Hal ini diucapkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ukraina merekomendasikan semua warganya menahan diri untuk melakukan kunjungan apapun ke Federasi Rusia, dan bagi mereka yang berada di negara itu agar segera meninggalkan wilayah Rusia.
Akibat agresi Rusia terhadap Ukraina, Kemenlu Ukraina tidak dapat memberikan bantuan konsuler kepada warga Ukraina di Rusia.
Diperkirakan ada beberapa juta warga Ukraina yang kini bermukim di Rusia. Sementara itu, Ukraina mulai merekrut warganya dari usia 18-60 tahun sebagai anggota pasukan cadangan menyusul dekrit yang dikeluarkan Presiden Volodymyr Zelensky.
Militer Ukraina menyatakan periode dinas maksimum mencapai satu tahun dan orang-orang yang punya keahlian, seperti montir, akan ditempatkan ke unit-unit khusus.
Para pejabat Ukraina mengingatkan bahwa individu yang mengabaikan dekrit ini dapat menghadapi ancaman pidana.
Sejumlah pakar memperkirakan ada sekitar 900.000 orang yang kini menjadi anggota pasukan cadangan militer Ukraina.
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas apa yang disebut Presiden Joe Biden sebagai dimulainya invasi Rusia terhadap Ukraina.
Pengumuman dari Biden ini menyusul politisi-politisi Rusia yang mengotorisasi Presiden Rusia Valdimir Putin untuk mengirim pasukan ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur.
Rusia mengatakan kedua wilayah ini adalah daerah independen - sebuah langkah yang dikatakan oleh Ukraina menyerang kedaulatan mereka.
Negara-negara Barat melihat aksi ini sebagai awal dari invasi yang lebih luas.
Pada Senin, Putin mengirim tentara ke wilayah Donetsk dan Luhansk yang dikuasai pemberontak pro Rusia.
Pencitraan satelit selama 24 jam terakhir menunjukkan sejumlah pasukan dan perlengkapan militer baru diberangkatkan dari sebelah barat Rusia, dan lebih dari 100 kendaraan di pangkalan udara di Belarus, dekat perbatasan Ukraina, menurut perusahaan teknologi luar angkasa AS, Maxar.
Militer Rusia tidak berkomentar apa-apa, dan tidak jelas apakah ada tentara Rusia yang dikirimkan masuk ke Ukraina timur.
Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan tenda-tenda tentara di Pochep, Russia SATELLITE IMAGE 2022 MAXAR TECHNOLOGIES / EPACitra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan tenda-tenda tentara di Pochep, Russia saat mengumumkan tahap pertama penjatuhan sanksi langsung kepada Rusia pada Selasa (22/02/2022).
Biden mengatakan, sederhananya Rusia baru saja mengumumkan bahwa mereka sedang mengincar sebagian besar Ukraina.
Sanksi ini di antaranya menyasar utang luar negeri Rusia, yang artinya negara ini tidak bisa lagi menggalang dana untuk membiayai keuangan negaranya melalui institusi finansial Barat.
"Mereka berbagi keuntungan korup dari kebijakan Kremlin, maka mereka harus berbagi kerugian yang sama," ujar Biden.
AS sebelumnya telah melarang perusahaan-perusahaan Amerika untuk berdagang dengan wilayah yang dikuasai pemberontak, Donetsk dan Luhansk, namun beberapa perusahaan diketahui masih melakukannya.
Inggris dan Uni Eropa juga mengumumkan gelombang sanksi terhadap bank-bank Rusia, juga kepada individu-individu di negara tersebut sejak Selasa. Namun di antara sanksi yang sudah dijatuhkan, tidak ada yang sekeras seperti yang ada dalam ancaman AS bila Rusia melakukan invasi skala penuh.
Meski, baik AS dan Eropa menekankan sanksi-sanksi lain akan dijatuhkan bila situasi memburuk di Ukraina.
Sebelumnya, Rusia mengatakan pasukannya akan terlibat dalam penjaga perdamaian di republik rakyat Donetsk dan Luhansk, yang dideklarasikan secara sepihak oleh kelompok pro-Moskow di wilayah itu.
Kedua wilayah tersebut adalah basis pemberontak yang didukung Rusia, yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.
Langkah Putin itu langsung dikecam oleh Presiden Ukraina yang menuduh Rusia sengaja melanggar kedaulatannya. (Nia).
Komentar Anda :