JAKARTA - Presiden Federasi Sepak Bola Rusia (RFS) akan menempuh jalur hukum melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) imbas larangan FIFA dan UEFA terhadap tim nasional Rusia Jumat (4/3/2022).

Presiden RFS menyampaikan dalam sebuah pernyataan akan mengajukan satu gugatan terhadap dua badan pengatur untuk menuntut agar tim nasional putra dan putri Rusia diizinkan untuk bersaing, termasuk dalam kualifikasi Piala Dunia tahun ini di Qatar.

FIFA pada dasarnya hanya melarang tim Nasianal Rusia, mengumandangkan lagu kebangsaan dan mengibarkan benderanya, di kompetisi resmi di bawah naungan badan
sepak bola dunia. Namun Gianni Infantino kemudian merilis pernyataan bersama presiden Aleksander Ceferin (UEFA) pada Senin (1/3/2022) mengumumkan tim nasional Rusia, ditambah klubnya, dilarang tampil di semua kompetisi, di bawah naungan 2 Federasi Dunia ini.

Keputusan ini di sampaikan oleh Dewan FIFA dan Komite Eksekutif UEFA, kami telah mempertimbangkan untuk menerapkan beberapa langkah-langkah tambahan, terhadap tim perwakilan nasional perwakilan atau klub, akan ditangguhkan dari partisipasi dalam kompetisi FIFA dan UEFA sampai pemberitahuan lebih lanjut," tulis pernyataan FIFA dan UEFA.

"Ini keputusan yang diadopsi oleh Biro Dewan FIFA dan Komite Eksekutif UEFA, masing-masing badan pembuat keputusan tertinggi dari kedua institusi mengenai masalah mendesak tersebut," kata pernyataan tersebut.

Namun langkah keras FIFA dan UEFA terhadap tim Nasional Rusia ini, juga dikritik sebagian kalangan. Sebab, FIFA dan UEFA bisa begitu keras terhadap Rusia, tapi lembek kepada Israel yang menjajah Palestina.

Presiden FIFA dan UEFA berharap situasi di Ukraina akan membaik secara signifikan dan cepat, dan berharap sepak bola kembali menjadi sektor persatuan dan perdamaian di antara penggemar sikut bundar. (Mca)